AKSI NYATA MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Oleh: Monica Agnes Retno Purbandari, S.Si

CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN MAGELANG

 

 

Pemimpin tidaklah selalu dikaitkan dengan seseorang yang mempunyai gelar jabatan. Mereka yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama dapat disebut sebagai pemimpin. Seorang pemimpin berperan sebagai pencetus ide/gagasan, mengarahkan dan mengaktifkan anggotanya, mengawasi kegiatan dan mengayomi anggotanya. Sehingga ketika kita sebagai guru maka sekaligus kita dikatakan sebagai pemimpin. Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu memimpin murid-murid kita saat mengikuti proses belajar mengajar. Kita bertugas untuk memegang kendali dalam pelaksanaan pembelajaran. Mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana sehingga segala keputusan yang diambil berpihak pada murid.

 

Dalam proses pembentukan murid sesuai Profil Pelajar Pancasila yang di dalam dirinya terbangun secara utuh keenam dimensi pembentuknya (Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; Mandiri; Bergotong-royong;  Berkebinekaan global; Bernalar kritis; dan kreatif) maka kita sebagai pemimpin pembelajaran harus memiliki sikap mandiri, inovatif, berkolaborasi, reflektif, serta berpusat pada murid. Sikap inilah yang nantinya dapat membantu kita dalam sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Kita tidak boleh menuntut anak, akan tetapi tugas kita adalah menuntun mereka agar mereka semakin berkembang dan pada akhirnya nanti ketika mereka berada di kehidupan masyarakat mereka dapat memecahkan masalah mereka dengan cara yang tepat dan benar.

 

Untuk mendukung tercapainya profil Pelajar Pancasila tersebut maka kita perlu melakukan pemetaan terhadap murid kita agar kita lebih mengenal secara mendalam mengenai karakter, bakat, dan minatnya. Jika dilakukan survey mengenai pola pengajaran yang kita lakukan selama ini, mungkin jawabannya hampir dominan cara proses pembelajaran yang dilakukan tidak berpusat kepada murid, akan tetapi disesuaikan dengan gaya dan keinginan kita. Sehingga makna pembelajaran yang dirasakan murid kita terasa hambar. Mereka hanya sekedar menjalankan rutinitas belajar saja tanpa tahu ujung esensi maksud dari belajar ini itu untuk apa. Melihat fakta tersebut sungguh sangat disayangkan sekali, karena pembelajaran yang mereka ikuti selama ini terasa tidak berdampak dan bermakna.

 

Oleh karena itu dengan mengubah pola paradigma ini menjadi salah satu cara agar kita sebagai guru menjadi promotor untuk melakukan perubahan pola pembelajaran di kelasnya sendiri. Keluar dari kebiasaan lama yang sudah membuat kita nyaman dengan keadaan tanpa memperhatikan kebutuhan belajar murid kita. Diawali dengan melakukan survey kebutuhan belajar mengenai kesiapan belajar dan profil belajar murid. Sekolah dapat melakukan kerjasama dengan instansi yang memiliki kompeten dibidangnya untuk mendapatkan hasil yang akurat mengenai karakter murid-murid kita ini. Dengan melakukan tes IQ dan EQ kita mampu menganalisis, memahami dan mencoba melakukan terobosan langkah pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya. Karena pastinya di dalam kelas tersebut tidak semua anggota kelas memiliki karakter yang sama seperti kinestetik misalnya. Tentunya akan ada murid yang memiliki karakter audio atau pun visual.

 

Melihat hasil ini terlihat sekali bahwa murid kita di kelas itu adalah heterogen. Tidak hanya dalam hal gaya belajarnya saja, akan tetapi juga dalam hal akademik maupun nonakademiknya. Sehingga disini diperlukan suatu konsep yang baik dalam membuat rancangan pembelajaran agar dapat memfasilitasi semua murid kita tanpa meninggalkan esensi dari tujuan pembelajaran materi yang kita sampaikan. Rancangan pembelajaran ini adalah RPP Berdiferensiasi dengan menerapkan Kompetensi Sosial Emosional. Melalui metode pembelajaran ini, tidak hanya akademiknya saja yang berkembang akan tetapi sikap sosial emosionalnya pun juga semakin terasah menjadi lebih baik.

 

Metode pembelajaran menggunakan RPP Berdiferensiasi dengan menerapkan Kompetensi Sosial Emosional ini sudah saya lakukan di kelas saya. Menurut saya cara ini sangat membantu kita dalam proses pendampingan murid kita untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Dengan gaya dan cara yang berbeda-beda namun akhirnya mereka jadi paham maksud dan tujuan mempelajari materi tersebut. Sebagai contoh adalah di pembelajaran kimia kelas XI MIPA yang saya ampu, salah satu materi yang saya sampaikan adalah mengenai titrasi. Dari pembelajaran ini diharapkan murid dapat menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa serta menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam-basa. Kebetulan materi ini saya berikan ketika saya sudah mendapatkan pembelajaran mengenai RPP Berdiferensiasi. Saya mencoba membuat rancangan tersebut kemudian mengaplikasikannya, dan ternyata respon yang saya dapatkan sangat positif sekali. Murid-murid jadi lebih paham mengenai titrasi itu apa. Mereka saya berikan materi dalam bentuk digital menggunakan aplikasi sway, kemudian murid-murid dapat membaca materi tersebut dan menanyakan kepada saya mengenai hal-hal yang belum jelas dari apa yang saya tuliskan. Dari hal-hal yang tidak paham tersebut kemudian saya menjelaskannya, dan untuk semakin memahami mengenai materi ini anak-anak saya ajak untuk ke lab. Sebelum ke lab saya memberikan contoh video mengenai materi tersebut, lalu kemudian murid-murid mencoba merancang dan merangkai alat seperti video yang saya berikan. Mereka mencoba untuk melakukan praktikum meskipun hanya menggunakan air PDAM sebagai simulasinya.

 

Setelah mereka benar-benar paham, mereka saya ajak untuk melakukan rancangan percobaan menggunakan alat yang lebih sederhana tanpa mengurangi tujuan utama dari materi tersebut. Di pertemuan selanjutnya, secara berkelompok murid-murid saya berikan kesempatan untuk melakukan percobaan menganalisis kadar cuka yang ada di pasaran. Mereka bebas mau menggunakan cuka jenis apa, berapa banyak cuka yang akan diteliti disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dari metode ini saya berkeliling mengamati dan melakukan tanya jawab seputar apa yang mereka lakukan. Dan saya melihat bagaimana antusiasnya mereka dalam mengikuti pembelajaran. Tingkat kemampuan, kepahaman serta keterampilan mereka juga semakin baik, karena mereka mendapatkan pengalaman belajar yang baru. Mereka dapat menghitung kadar cuka dengan metode titrasi, serta mereka jadi mengerti bahwa cuka yang ada di pasar itu memiliki harga konsentrasi yang berbeda-beda. Dengan demikian mereka bisa semakin saya arahkan untuk berpikir kritis bagaimana jika cuka tersebut dikonsumsi oleh manusia, maka apa yang akan terjadi. Dan pembahasan materi ini akan membantu saya di pembelajaran bab selanjutnya. Dari pengalaman ini, saya mencoba menyampaikan ke teman saya mengenai RPP Berdiferensiasi dengan harapan nantinya dapat diikuti oleh rekan guru yang lain.

 

Perasaan saya setelah menjalankan aksi ini adalah saya senang dan puas karena pada akhirnya saya bisa melihat raut wajah kegembiraan mereka ketika berhasil melakukan percobaan. Saya juga jadi tahu perasaan mereka ketika mengalami kegagalan. Namun meskipun mengalami kegagalan, mereka dapat merefleksikan diri dan melakukan evaluasi mengenai kegagalan yang mereka alami. Dari sini saya merasa pembelajaran jadi terasa lebih berdampak dan bermakna. Saya juga merasa senang karena tanggapan positif dari Kepala Sekolah ketika saya menjelaskan tentang RPP Berdiferensiasi ini, dan memberikan kesempatan waktu untuk mengimbaskan ke rekan-rekan yang lainnya. Respon dari rekan kerja ketika saya menceritakan mengenai RPP Berdiferensiasi juga positif karena akan mencoba mengaplikasikannya di pembelajarannya.

 

Melalui proses ini saya mendapatkan pengalaman belajar yang sangat luar biasa. Tentunya pengalaman ini ada keberhasilan dan juga kegagalannya. Untuk keberhasilannya saya melihat kemampuan murid dalam memahami maksud tujuan pembelajaran titirasi tersampaikan. Mereka mengetahui arah maksud dari proses ini hingga dapat mengaplikasikannya dalam menghitung kadar cuka yang ada di pasaran. Namun kegagalan saya disini adalah proses RPP yang saya setting dua kali pertemuan ini ternyata masih kurang. Akibatnya untuk proses pelaporan anak sesuai dengan bakat minatnya tidak terealisasikan dengan baik. Mereka tidak ada waktu atau kesempatan untuk mengolah percobaan mereka ke dalam infografis, video atau laporan yang lainnya sesuai keinginan mereka. Alhasil hanya pengumpulan video yang masih mentahan serta foto data perhitungan mereka saja yang dikumpulkan.

 

Mengingat kegagalan yang saya alami mengenai alokasi waktu tersebut, mungkin saya bisa melakukan proses pembelajaran sinkronus dan asinkronus. Sehingga ketika hal itu bisa dikerjakan di jam pelajaran di luar sekolah, murid-murid dapat melanjutkan dan menyelesaikannya. Walapun secara asinkronus, tetap saja harus ada target deadline waktu sehingga kita sebagai guru tetap dapat mengawasi dan melakukan pengarahan mengenai pembelajaran yang dilakukan agar tidak hilang begitu saja konsepnya.

 

LAMPIRAN KEGIATAN:

Pembelajaran di lab

https://drive.google.com/file/d/18Mn_0ZJdvyJzFmdQmXDr1-lXhjYBEpCo/view?usp=sharing




Rapat Kurikulum Merdeka dan Penyampaian mengenai RPP Berdiferensiasi

https://drive.google.com/file/d/1LbywKCb2s1SLETnoVXglNy7Ux4dv0tVy/view?usp=sharing






 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Sekolah

:

SMA Kristen Bentara Wacana Muntilan

Mata Pelajaran

:

Kimia

Kelas / Semester

:

XI / Genap

Tahun Pelajaran

:

2021/2022

Materi Pokok

:

Titrasi

Alokasi Waktu

:

4 JP

 

 

A.   KOMPETENSI INTI (KI)

1.       Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.       Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3.       Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4.       Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

 

 

B.   KOMPETESI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.13 Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa

1. Menganalisis cara melakukan titrasi asam-basa, dapat melalui media (video)

2. Memahami penjelasan  titik akhir dan titik ekivalen titrasi asam-basa.

3. Merancang percobaan titrasi asam-basa dan melaporkan hasil percobaan.

4. Menghitung dan menentukan titik ekivalen titrasi,  membuat kurva titrasi serta memilih indikator yang tepat.

5. Menentukan konsentasi pentiter atau zat yang dititrasi.

4.13 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam-basa

6. Melakukan percobaan titrasi asam-basa dan melaporkan hasil percobaan.

7. Menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam-basa

 

PEMETAAN:

BERDASARKAN PROFIL BELAJAR:

·           Murid dengan gaya belajar visual dibantu dengan pemberian contoh LKS melalui sway, video percobaan dan menyajikan data cara menganalisis hasil.

·           Murid dengan gaya belajar auditori dibantu dengan memberikan penjelasan materi dan contoh praktikum titrasi.

·           Murid dengan gaya belajar kinestetik akan merancang dan melakukan percobaan titrasi menentukan harga kadar dari larutan cuka yang ada di pasaran.

 

BERDASARKAN KESIAPAN BELAJAR:

·           Setelah membaca materi dan melihat video, murid dapat melakukan praktikum konsep titrasi, merancang percobaan dan menghitung kadar larutan cuka.

·           Melakukan dan menyimpulkan hasil percobaan

 

C.   TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran ini, peserta didik dapat :

1.   Menganalisis cara melakukan titrasi asam-basa, dapat melalui media (video)

2.   Memahami penjelasan  titik akhir dan titik ekivalen titrasi asam-basa.

3.   Merancang percobaan titrasi asam-basa dan melaporkan hasil percobaan.

4.   Menghitung dan menentukan titik ekivalen titrasi,  membuat kurva titrasi serta memilih indikator yang tepat.

5.   Menentukan konsentasi pentiter atau zat yang dititrasi.

6.   Melakukan percobaan titrasi asam-basa dan melaporkan hasil percobaan.

7.   Menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam-basa

 

D.   KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Pendahuluan

·         Melakukan pembukaan dengan salam pembuka untuk memulai pelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

·         Menggali komitmen siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

·         Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh dengan mempelajari materi : titrasi

·         Menjelaskan peserta didik untuk melihat hubungan antara larutan asam dan basa jika direaksikan

·         Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi, indikator, KKM, serta metode belajar yang akan ditempuh

·         Memberikan materi titrasi melalui aplikasi sway https://sway.office.com/Y9nhaUpWV2H4QiPx?ref=Link

 

Inti

 

Kegiatan Literasi

Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk memusatkan perhatian pada topik materi titrasi

 

Critical Thinking

Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi istilah titran, titrat, titrasi, grafik titrasi, cara melakukan praktek titrasi

 

Collaboration

Peserta didik mengumpulkan informasi, merancang dan melakukan simulasi praktek titrasi

 

Communication

Peserta didik mencoba mengemukakan pendapat atas rancangan percobaan titrasi yang dilakukan

 

Creativity

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait titrasi

Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

 

Penutup

·         Peserta didik bersama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

·         Guru memberikan tugas proyek kelompok menghitung kadar larutan cuka yang ada di pasar

·         Guru memberi salam, peserta didik menjawab salam guru

 

 

Pertemuan 2

Pendahuluan

·         Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

·         Menanyakan persiapan praktikum titrasi

Inti

 

Kegiatan Literasi

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik titrasi

 

Critical Thinking

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan percobaan titrasi dan menganalisis hasil percobaan

 

Collaboration

Peserta didik mengumpulkan informasi mengembangkan pemahamannya mengenai titrasi

 

Communication

Peserta didik mencoba mempresentasikan hasil kerja kelompok, mengemukakan pendapat atas hasil percobaan yang dihasilkan

Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan dari jawaban

 

Creativity

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait materi titrasi

Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

 

Penutup

·         Peserta didik bersama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi titrasi

Guru meminta peserta didik untuk membuat laporan hasil percobaan sebagai tugas portofolio (video, ppt, mind miple dll)

Guru memberi salam dan peserta menjawab salam

 

D.   PENILAIAN

Keterampilan

Sikap

Pengetahuan

Unjuk kerja

Portofolio

 

Observasi selama kegiatan belajar

Penugasan

Lisan

Tertulis

 

 

Mengetahui,

Kepala Sekolah

 

 

 

KURNIAWAN DWI HANDOKO, S.PAK

Muntilan, 23 April 2022

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

MONICA AGNES RETNO P, S.Si

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

Mencakup :

1.    Materi pembelajaran: https://sway.office.com/Y9nhaUpWV2H4QiPx?ref=Link

2.    Instrumen penilaian pada semua ranah, lengkap dengan rubrik, pedoman penskoran.

3.    Komponen lain yang bersifat pelengkap

 

LAMPIRAN PENGETAHUAN:

1.    Hitunglah harga konsentrasi dari larutan cuka yang kalian gunakan!

LAMPIRAN

1.    Cheklist Penilaian Observasi

Penilaian sikap dilakukan pada saat siswa melakukan kegiatan kolaborasi sampai siswa menyelesaikan kegiatannya

No

Nama

Kekompakan

Keaktifan

Rasa Percaya Diri

BT

MT

MB

M

BT

MT

MB

M

BT

MT

MB

M

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan:

BT        = Belum tampak

MT       = Mulai tampak

MB       = Mulai berkembang

M         = Membudaya

 

2.    Rubrik Penilaian Laporan dan Presentasi

No.

Aspek yang Dinilai

Skor

1.

Laporan Praktik

1.    Kelengkapan isi laporan

·         Sangat lengkap

·         Lengkap

·         Kurang lengkap

·         Tidak lengkap

2.    Penulisan laporan

·         Sesuai EYD dan rapi

·         Sesuai EYD kurang rapi

·         Kurang sesuai EYD dan rapi

·         Kurang sesuai EYD dan kurang rapi

3.    Ketepatan analisis dan kesimpulan

·         Sangat sesuai

·         Sesuai

·         Kurang sesuai

·         Tidak sesuai

4.    Tampilan Hasil

·           Sangat menarik

·           Menarik

·           Kurang menarik

·           Tidak menarik

 

 

85-90

79-84

73-78

67-72

 

85-90

79-84

73-78

67-72

 

85-90

79-84

73-78

67-72

 

85-90

79-84

73-78

67-72

 

 

 

 

Comments